Jumat, 25 Juni 2010

Saturn's aurorae images 'unique to science' Saturnus aurorae foto 'unik untuk ilmu pengetahuan'

Published: Thursday, February 11, 2010 - 11:28 in Astronomy & Space Diterbitkan di: Kamis, 11 Februari 2010 - 11:28 di Astronomi & Ruang Angkasa

Scientists from the University of Leicester have led an international study to capture space images that are unique to science. Para ilmuwan dari University of Leicester telah memimpin studi internasional untuk menangkap gambar ruang yang unik bagi ilmu pengetahuan. Researchers using the NASA/ESA Hubble Space Telescope (HST) recently took advantage of the rare opportunity to record Saturn when its rings are edge-on, resulting in a unique movie featuring both of the giant planet's poles. Para peneliti menggunakan NASA / ESA Teleskop luar angkasa Hubble (HST) baru-baru ini memanfaatkan kesempatan langka untuk merekam cincin Saturnus ketika perusahaan tepi-on, menghasilkan film unik yang menampilkan kedua kutub planet raksasa.

Saturn is only in this position every 15 years and this prime orientation allowed a sustained study of both of its beautiful and dynamic aurorae that decorate its poles much like the northern and southern lights on our own planet. Saturnus hanya dalam posisi ini setiap 15 tahun dan ini memungkinkan orientasi utama studi berkelanjutan dari kedua aurorae yang indah dan dinamis yang menghiasi tiang yang mirip cahaya utara dan selatan di planet kita sendiri.

The study is a result of two Hubble Space Telescope programmes led by Jonathan Nichols at the University of Leicester. Penelitian ini merupakan hasil dari dua Teleskop luar angkasa Hubble program yang dipimpin oleh Jonathan Nichols di University of Leicester.

Dr. Nichols said: "Hubble has proved to be one of mankind's most important scientific tools, and this is the first time that a group in the UK has led a HST programme to observe the aurorae on another world. Dr Nichols berkata: "Hubble telah menjadi salah satu alat paling penting umat manusia ilmiah, dan ini adalah pertama kalinya bahwa kelompok di Inggris telah menyebabkan program HST untuk mengamati aurorae di dunia lain.

"However, scientists at the University of Leicester, including Prof. Stan Cowley and Dr. Emma Bunce in the Radio & Space Plasma Physics Group, did not just observe using HST, they are also actively involved in the Cassini mission which is observing many different aspects of Saturn's aurore and magnetic field, and which was recently extended to 2017 by NASA. The HST and Cassini observations combine to form a significant scientific force." "Namun, para ilmuwan di Universitas Leicester, termasuk Prof Stan Cowley dan Dr Emma Bunce di Radio & Space Plasma Physics Group, tidak hanya amati menggunakan HST, mereka juga aktif terlibat dalam misi Cassini mengamati banyak yang berbeda aspek Aurore Saturnus dan medan magnet, dan yang baru-baru ini diperpanjang sampai 2017 oleh NASA The HST dan pengamatan Cassini bergabung menjadi kekuatan ilmiah yang signifikan.. "

It takes Saturn almost thirty years to orbit our Sun so chances to image both of its poles simultaneously are rare. Dibutuhkan Saturnus hampir tiga puluh tahun untuk mengorbit matahari kita sehingga kesempatan untuk gambar kedua kutub yang jarang terjadi secara simultan. Since 1994, Hubble has been snapping pictures of the planet at a good angle, but 2009 brought the unique opportunity for Hubble to image Saturn with rings edge-on. Sejak tahun 1994, Hubble telah memotret planet dengan sudut yang baik, tapi 2009 membawa kesempatan unik untuk Hubble untuk citra Saturnus dengan cincin pada tepi-. In addition, the ringed planet was approaching its equinox when both poles are equally illuminated by the Sun's rays [1]. Selain itu, planet bercincin itu mendekati equinox ketika kedua kutub sama-sama diterangi oleh sinar matahari [1].

These recent observations go well beyond just a still image and allowed researchers to monitor the behaviour of both Saturn's poles in the same shot over a sustained period of time and create a movie. Pengamatan ini baru-baru ini melampaui hanya gambar diam dan membiarkan peneliti untuk memantau perilaku kedua kutub Saturnus dalam gambar yang sama selama periode waktu yang berkelanjutan dan membuat film. Over several days during January and March 2009, Hubble collected data from the ringed planet that aided astronomers studying both its northern and southern swirling aurorae. Selama beberapa hari selama bulan Januari dan Maret 2009, Hubble mengumpulkan data dari planet bercincin yang dibantu para astronom mempelajari baik utara dan selatan aurorae berputar-putar tersebut. Given the rarity of such an event, this new footage will likely be the last and best equinox movie that Hubble captures of our planetary neighbour. Mengingat kelangkaan peristiwa semacam, ini cuplikan baru sepertinya akan menjadi film terakhir dan terbaik equinox bahwa Hubble menangkap dari planet tetangga kita.

Dr. Nichols added: "It is particularly exciting to know that these images are unique to science. They have not, and will never again, be obtained using Hubble. This is because HST pictured Saturn at a very special vantage point, near its equatorial plane. Due to Saturn's long orbit, HST will not see this view again in its lifetime. This sustained series images of simultaneous north-south aurora are important scientifically, since they cannot be obtained at any other planet, including Earth. They tell us a great deal about the nature of the planet's magnetic field and the processes which generate aurore in a way not possible at Earth. It's a great example of how planetary science can fully complement the study of the Earth." Dr Nichols menambahkan: "Ini sangat menarik untuk mengetahui bahwa gambar adalah unik untuk ilmu Mereka belum,. Dan akan pernah lagi, ini didapatkan dengan menggunakan Hubble. Hal ini karena HST Saturnus digambarkan pada titik pandang yang sangat istimewa, dekat dengan khatulistiwa pesawat. Karena orbit panjang Saturnus, HST tidak akan melihat pandangan ini lagi di masa pakai baterai ini gambar seri berkelanjutan aurora utara-selatan simultan penting secara ilmiah, karena mereka tidak dapat diperoleh di planet lain, termasuk Bumi. Mereka memberitahu kami. besar kesepakatan tentang sifat medan magnet planet dan proses yang menghasilkan Aurore dengan cara yang tidak mungkin di Bumi Ini merupakan contoh yang bagus tentang bagaimana ilmu planet sepenuhnya dapat melengkapi studi tentang Bumi.. "

Despite its great distance, the Sun is still Saturn's parent star and a parents' influence is far reaching. Meskipun jarak yang hebat, Matahari masih bintang Saturnus orangtua dan pengaruh orang tua 'jauh menjangkau. The hot Sun constantly emits particles that reach all of the planets of the solar system in the form of solar wind. Matahari panas terus-menerus memancarkan partikel yang menjangkau semua planet tata surya dalam bentuk angin solar. When this electrically charged stream gets close to a planet, the planet's magnetic field traps the particles, bouncing them back and forth between its two poles. Ketika arus ini bermuatan listrik mendekati planet, perangkap medan magnet planet partikel, mental mereka bolak-balik antara dua kutub. The magnetic field thus focuses the particles on the polar regions, where they interact with atoms in the upper layers of the atmosphere creating aurorae, the familiar glow that the inhabitants of the Earth's polar regions know as the northern and southern lights. Medan magnet sehingga partikel berfokus pada daerah kutub, di mana mereka berinteraksi dengan atom di lapisan atas atmosfer menciptakan aurorae, cahaya akrab bahwa penduduk daerah kutub bumi tahu sebagai cahaya utara dan selatan.

The light show of Saturn's aurorae appears symmetric at the two poles. Pertunjukan cahaya dari aurorae Saturnus muncul simetris di kedua kutub. [2] However, analysing the new data in greater detail, astronomers discovered some subtle differences between the northern and southern aurorae, which reveal important information about Saturn's magnetic field. [2] Namun, menganalisis data baru secara lebih rinci, para astronom menemukan beberapa perbedaan yang halus antara aurorae utara dan selatan, yang mengungkapkan informasi penting tentang medan magnet Saturnus. The northern auroral oval is slightly smaller and more intense than the southern one, implying that Saturn's magnetic field is not equally distributed across the orb of the planet; it is slightly uneven and is stronger in the north than the south. The oval aurora utara sedikit lebih kecil dan lebih kuat daripada yang selatan, menyiratkan bahwa medan magnet Saturnus tidak merata di seluruh bola bumi, "itu sedikit tidak rata dan lebih kuat di bagian utara dari selatan. As a result, the electrically charged particles in the north are accelerated to higher energies as they are fired toward the atmosphere than those in the south. Akibatnya, partikel-partikel bermuatan listrik di utara dipercepat untuk energi yang lebih tinggi karena mereka dipecat menuju atmosfer daripada di selatan. This confirms a previous result obtained by the space probe Cassini, in orbit around the ringed planet since 2004. Ini mengkonfirmasikan hasil sebelumnya diperoleh probe ruang Cassini, di orbit sekitar planet bercincin sejak tahun 2004.

produk dan inovasi penelitian
This Blog
Linked From Here
The Web
This Blog
Linked From Here

The Web

Wednesday, June 9, 2010 Rabu 9 Juni 2010

Mystery Object Struck Jupiter in 2009, Left Dark Bruise the Size of Pacific Ocean Obyek Misteri Struck Jupiter pada tahun 2009, Waktu Memar Dark Ukuran dari Samudra Pasifik

Without warning, a mystery object struck Jupiter on July 19, 2009, leaving a dark bruise the size of the Pacific Ocean. Tanpa peringatan, misteri benda menghantam Jupiter pada tanggal 19 Juli 2009, meninggalkan memar gelap ukuran Samudra Pasifik. The spot first caught the eye of an amateur astronomer in Australia, and soon, observatories around the world, including NASA's Hubble Space Telescope, were zeroing in on the unexpected blemish. spot pertama tertangkap mata seorang astronom amatir di Australia, dan tak lama kemudian, observatorium di seluruh dunia, termasuk NASA Teleskop luar angkasa Hubble, yang penekanan pada noda yang tak terduga.

These NASA Hubble Space Telescope snapshots reveal an impact scar on Jupiter fading from view over several months between July 2009 and November 2009. Ini NASA Teleskop luar angkasa Hubble snapshot mengungkapkan bekas luka berdampak pada Jupiter menghilang dari pandangan selama beberapa bulan antara Juli 2009 dan Nopember 2009.
Credit: NASA, ESA, M. Wong, H. Hammel, I. de Pater, and the Jupiter Impact Team Kredit: NASA, ESA, M. Wong, H. Hammel, I. de Pater, dan Tim Dampak Jupiter

Astronomers had witnessed this kind of cosmic event before. Para astronom telah menyaksikan acara semacam ini kosmik sebelumnya. Similar scars had been left behind during the course of a week in July 1994, when more than 20 pieces of Comet P/Shoemaker-Levy 9 (SL9) plunged into Jupiter's atmosphere. bekas luka serupa telah ditinggalkan selama satu minggu pada bulan Juli 1994, ketika lebih dari 20 keping Comet P / Shoemaker-Levy 9 (SL9) jatuh ke atmosfer Jupiter. The 2009 impact occurred during the same week, 15 years later. Dampak 2009 terjadi pada minggu yang sama, 15 tahun kemudian.

Astronomers who compared Hubble images of both collisions say the culprit may have been an asteroid about 1,600 feet (500 meters) wide. Para astronom yang membandingkan kedua gambar Hubble tabrakan mengatakan pelakunya kemungkinan adalah asteroid sekitar 1.600 kaki (500 meter) lebar. The images, therefore, may show for the first time the immediate aftermath of an asteroid, rather than a comet, striking another planet. Foto, oleh karena itu, dapat ditayangkan untuk pertama kalinya segera setelah sebuah asteroid, bukan komet, menyerang planet lain.

The Jupiter bombardments reveal that the solar system is a rambunctious place, where unpredictable events may occur more frequently than first thought. The pengeboman Jupiter mengungkapkan bahwa tata surya adalah tempat yang kacau, di mana kejadian tak terduga dapat terjadi lebih sering dari pikiran pertama.

“This solitary event caught us by surprise, and we can only see the aftermath of the impact, but fortunately we do have the 1994 Hubble observations that captured the full range of impact phenomena, including the nature of the objects from pre-impact observations” says astronomer Heidi Hammel of the Space Science Institute in Boulder, Colo., leader of the Jupiter impact study. "Acara ini soliter menangkap kami terkejut, dan kita hanya bisa melihat setelah dampak, tapi untungnya kita memiliki 1994 pengamatan Hubble yang menangkap berbagai fenomena dampak, termasuk sifat objek dari pengamatan pra-dampak" Astronom mengatakan Heidi Hammel dari Space Science Institute di Boulder, Colorado, pemimpin studi dampak Jupiter.

"The object that hit Jupiter this time would have been small, dark, and cold—in other words, hard for us to see before the impact, regardless of which wavelength we used for observations," adds Amy Simon-Miller, a co-investigator at NASA's Goddard Space Flight Center in Greenbelt, Md. "Objek yang melanda Jupiter saat ini akan menjadi kecil, gelap, dan dingin-dengan kata lain, sulit bagi kita untuk melihat sebelum dampak tersebut, terlepas dari panjang gelombang yang kita gunakan untuk observasi," tambah Amy Simon-Miller, co- peneliti di NASA Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md

In 2009 Hammel's team snapped images of the debris field with Hubble's recently installed Wide Field Camera 3 and newly repaired Advanced Camera for Surveys. Dalam tim 2009 Hammel tersentak gambar bidang puing-puing dengan Hubble baru saja diinstall Wide Field Camera 3 dan baru diperbaiki Advanced Kamera untuk Survei.

The analysis revealed key differences between the two collisions (in 1994 and 2009), providing clues to the 2009 event. Analisis menunjukkan perbedaan penting antara dua tumbukan (pada tahun 1994 dan 2009), memberikan petunjuk untuk peristiwa 2009. Astronomers saw a distinct halo around the 1994 impact sites in Hubble ultraviolet (UV) images, evidence of fine dust arising from a comet-fragment strike. Para astronom melihat sebuah halo yang berbeda sekitar lokasi 1994 dampak dalam ultraviolet Hubble (UV) gambar, bukti debu halus yang timbul dari serangan komet-fragmen. The UV images also showed a strong contrast between impact-generated debris and Jupiter's clouds. Gambar UV juga menunjukkan kontras yang kuat antara puing-puing dampak yang dihasilkan dan awan Jupiter.

Hubble UV images of the 2009 impact showed no halo and also revealed that the site's contrast faded rapidly. Hubble UV gambar dampak 2009 menunjukkan halo tidak dan juga mengungkapkan bahwa kontras situs cepat memudar. Both clues suggest a lack of lightweight particles, providing circumstantial evidence for an impact by a solid asteroid rather than a dusty comet. Kedua petunjuk menyarankan kurangnya partikel ringan, memberikan bukti tidak langsung untuk dampak oleh asteroid padat daripada komet berdebu.

The elongated shape of the recent impact site also differs from the 1994 strike, indicating that the 2009 object descended from a shallower angle than the SL9 fragments. Bentuk memanjang dari dampak situs baru-baru ini juga berbeda dari serangan 1994, menunjukkan bahwa objek 2009 turun dari sudut yang dangkal dari fragmen SL9. The 2009 body also came from a different direction than the SL9 pieces. Tubuh 2009 juga datang dari arah yang berbeda dari potongan-potongan SL9.

The visible spectrum, however, was "nearly identical in this case to what we saw for SL9," says Simon-Miller, who recalculated the SL9 spectrum for this analysis. Spektrum terlihat, bagaimanapun, adalah "hampir identik dalam hal ini untuk apa yang kita lihat untuk SL9," kata Simon-Miller, yang dihitung ulang spektrum SL9 untuk analisis ini. "This isn't surprising, because most of the debris we're looking at is actually burnt-up atmosphere: hydrogen, hydrocarbons, and soot. It's very black, just like the soot we're familiar with, and has a very flat spectrum." "Hal ini tidak mengherankan, karena sebagian besar sampah yang kita cari di atmosfer sebenarnya terbakar-up: hidrogen, hidrokarbon, dan jelaga. Ini sangat hitam, seperti jelaga kita kenal, dan memiliki sangat datar spektrum. "

By analyzing the temperatures and the spread of debris around the impact site, Simon-Miller also determined that much of the debris was located high in Jupiter's stratosphere. Dengan menganalisis suhu dan penyebaran sampah di sekitar lokasi dampak, Simon-Miller juga ditentukan bahwa banyak dari puing-puing terletak tinggi di stratosfer Jupiter. "Based on the temperature, we figured out how the wind changed with height," she explains. "Sesuai suhu, kami menemukan cara angin berubah dengan tinggi," jelasnya. "And by looking at how the debris was moving, we figured out how high in altitude it must be." "Dan dengan melihat bagaimana sampah itu bergerak, kita tahu seberapa tinggi ketinggian itu harus."

Team member Agustín Sanchez-Lavéga of the University of the Basque Country in Bilbao, Spain, and colleagues performed an analysis of possible orbits that the 2009 impacting body could have taken to collide with Jupiter. Anggota tim Agustin Sanchez-Lavéga dari Universitas Negeri Basque di Bilbao, Spanyol, dan rekan melakukan analisis terhadap orbit kemungkinan bahwa tubuh 2009 yang berdampak bisa diambil untuk bertabrakan dengan Jupiter. Their work indicates the object probably came from the Hilda family of bodies, a secondary asteroid belt consisting of more than 1,100 asteroids orbiting near Jupiter. Karya mereka menunjukkan objek mungkin berasal dari keluarga Hilda tubuh, sabuk asteroid sekunder yang terdiri dari lebih dari 1.100 asteroid mengorbit di dekat Jupiter.

The 2009 strike was equal to a few thousand standard nuclear bombs exploding, comparable to the blasts from the medium-sized fragments of SL9. Pemogokan 2009 adalah sama dengan seribu bom nuklir beberapa standar meledak, sebanding dengan ledakan dari fragmen berukuran menengah SL9. The largest of those fragments created explosions that were many times more powerful than the world's entire nuclear arsenal blowing up at once. Terbesar dari mereka fragmen yang diciptakan ledakan berkali-kali lebih kuat dari seluruh senjata nuklir di dunia meledak sekaligus.

The recent impact underscores the important work performed by amateur astronomers. Dampak baru-baru ini menggarisbawahi pekerjaan penting yang dilakukan oleh astronom amatir. “This event beautifully illustrates how amateur and professional astronomers can work together,” notes Hammel. "Acara ini indah menggambarkan bagaimana astronom amatir dan profesional dapat bekerja sama," catatan Hammel.

The study by Hammel's team appeared in the June 1 issue of The Astrophysical Journal Letters. Penelitian oleh Tim Hammel muncul di edisi 1 Juni The Astrophysical Journal Letters.

The Hubble Space Telescope is a project of international cooperation between NASA and the European Space Agency. Teleskop luar angkasa Hubble adalah sebuah proyek kerjasama internasional antara NASA dan European Space Agency. NASA's Goddard Space Flight Center manages the telescope. NASA Goddard Space Flight Center mengelola teleskop. The Space Telescope Science Institute (STScI) conducts Hubble science operations. The Space Telescope Science Institute (STScI) melakukan operasi ilmu Hubble. STScI is operated for NASA by the Association of Universities for Research in Astronomy, Inc. in Washington, DC STScI dioperasikan untuk NASA oleh Asosiasi Universitas Riset di Astronomi, Inc di Washington, DC

For images and more information about Jupiter, visit: Untuk gambar dan informasi lebih lanjut tentang Jupiter, kunjungi:
http://hubblesite.org/news/2010/16 http://hubblesite.org/news/2010/16
http://www.nasa.gov/hubble http://www.nasa.gov/hubble

Senin, 21 Juni 2010

Wawancara ini interogasi Alien / Alien

Bingkai bentuk wawancara asing AREA51

Background Latar belakang

This video purports to be of an grey alien being filmed through a one way mirror and being questioned by a US General and a telepathic aide. Video ini diklaim menjadi sebuah alien berwarna abu-abu yang difilmkan melalui cara cermin satu dan ditanyai oleh seorang Jenderal Amerika Serikat dan seorang pembantu telepati.

The footage first came to light on the Art Bell radio show on 13th March, 1997 when ufologist Sean David Morton was interviewed. Rekaman itu pertama terungkap di acara radio Bell Seni pada 13 Maret 1997 ketika ufologist Sean David Morton diwawancarai. Morton claimed the interrogation was fairly recent, sometime in 1996, and that renowned UFO expert Bob Dean apparently cried at the advanced screening of the film. Morton mengklaim interogasi itu lumayan baru, kadang-kadang pada tahun 1996, dan yang terkenal pakar UFO Bob Dean tampaknya menangis di penyaringan lanjutan film tersebut.

Famed author Whitley Strieber who wrote about his close encounter experiences in the book, "Communion," stated, "There are things about this footage that are particularly striking. Some of the least known features reported by witnesses are presented here. If this tape is not authentic, then it must have been made by people with very special inside knowledge." Whitley Strieber penulis terkenal yang menulis tentang pertemuan dekat pengalamannya dalam buku, "Komuni," menyatakan, "Ada hal-hal ini cuplikan yang sangat mencolok. Beberapa fitur yang dikenal paling tidak dilaporkan oleh saksi disajikan di sini. Jika rekaman ini tidak asli, maka harus yang telah dibuat oleh orang-orang yang sangat khusus di dalam pengetahuan. "

The color video footage, which lasts for a total of two minutes and fifty-five seconds, was apparently smuggled out of the secret Groom Lake "Area 51" facility in Nevada by a man referring to himself as "Victor". Warna video rekaman, yang berlangsung selama total dua menit dan lima puluh lima detik, rupanya diselundupkan keluar dari Danau Croom rahasia "Area 51" fasilitas di Nevada oleh orang menyebut dirinya sebagai "Victor". The video film depicts a Grey alien being interrogated at the government facility. Film video menggambarkan alien Grey diinterogasi di fasilitas pemerintah.

After claiming to have smuggled the film out of the Groom Lake facility in Nevada, Victor resolved to have the footage broadcast on network television as soon as possible in order to publicly expose his claims. Victor believes that if his identity is discovered and he is subsequently assassinated, this would only further help to confirm the claims and authenticity behind the film. Setelah mengklaim memiliki film diselundupkan keluar dari fasilitas Danau Croom di Nevada, Victor memutuskan untuk memiliki rekaman siaran televisi jaringan secepat mungkin untuk publik mengekspos klaim-klaimnya. Victor berpendapat bahwa jika identitas ditemukan dan dia kemudian dibunuh, ini hanya akan lebih membantu untuk mengkonfirmasikan klaim dan keaslian di balik film.
Contents Of The Video Isi Dari Video The

After seeing the interview footage, Morton provides a chilling and detailed description of what he saw: Setelah melihat rekaman wawancara, Morton menyediakan dan deskripsi rinci menakutkan dari apa yang dilihatnya:

"The film was shot through a large plane of glass. There was no sound accompanying the images. The interview took place in a darkened room, lit with an eerie greenish glow, I could make out the silhouettes of two men, one dressed in military uniform with what appeared to be the stars on the epaulet of his jacket, and another more casually dressed man with his hand occasionally rubbing his forehead. They sat with their backs to the camera at one end of a long table, which was littered with wires, chords and microphones. There were what appeared to be medical devices. One in particular was blinking erratically, as if it was monitoring a very sick heart. And there sitting at the end of the table was a small, beige-skinned, black-eyed, bulbous headed creature, the like of which haunt the nightmares of thousands of unwilling abductees." "Film ini ditembak pesawat melalui kaca besar.. Tidak ada suara yang menyertai gambar wawancara berlangsung di sebuah ruangan gelap, diterangi dengan cahaya kehijauan ngeri, aku bisa melihat siluet dari dua orang, satu berpakaian militer seragam dengan apa yang tampaknya menjadi bintang pada tanda pundak jaketnya, dan lain pria berpakaian lebih santai dengan tangannya sesekali mengusap dahinya. Mereka duduk dengan punggung mereka untuk kamera di salah satu ujung meja panjang, yang penuh dengan kabel , akord dan mikrofon. Ada apa yang tampaknya merupakan alat-alat medis. Satu pada khususnya berkedip tidak teratur, seolah-olah itu adalah pemantauan yang sakit jantung itu. Dan di sana duduk di akhir dari meja kecil, berkulit krem, hitam bermata bulat makhluk menuju,, seperti yang menghantui mimpi buruk dari ribuan korban penculikan tidak mau. "

Morton made many references to the creature's sick appearance and condition. The alien made very jerky movements and kept bobbing up and down. He continued to describe the apparently distressed state the creature was in. Morton membuat banyak referensi sakit penampilan makhluk dan kondisi. The. Asing sangat dendeng membuat gerakan-gerakan dan terus naik-turun Dia terus menggambarkan keadaan tertekan tampaknya makhluk itu masuk

"Its skin was a pinkish beige, but the rest of the head looked purple and bruised, as if it had suffered severe contusions across the skull." "Kulitnya adalah warna beige pink, tapi sisa kepala tampak ungu dan memar, seakan-akan menderita memar parah di kepala."

The contents of the tape grew progressively more disturbing. Isi rekaman itu semakin tumbuh lebih mengganggu. Towards the end of the tape, the creature goes into what appears to be violent spasms, as if it was having a seizure. Menjelang akhir rekaman itu, makhluk itu masuk ke dalam apa yang tampaknya menjadi kejang kekerasan, seolah-olah mengalami kejang. The mouth of the alien opens and closes before a foam begins to come out. Mulut asing membuka dan menutup sebelum busa mulai keluar. At that point the heart monitor (as described by Morton) begins to start jumping wildly, at which point the man in the military looking uniform signals to a couple of medics, who rush into the frame and aid the alien. Pada saat itu monitor jantung (seperti yang dijelaskan oleh Morton) mulai mulai melompat liar, di mana titik orang dalam seragam militer untuk mencari sinyal beberapa petugas medis, yang buru-buru frame dan bantuan asing itu. As the doctors treat the alien, the footage suddenly comes to an abrupt end. Sebagai dokter memperlakukan orang asing, rekaman tiba-tiba datang tiba-tiba berakhir.
Fact or Fiction? Fakta atau Fiksi?

The authenticity of the footage is seen differently by many people. Morton is convinced the footage is real due to strong relationships with stories of alien abductees and the information on the footage in the lower part of the frame. Keaslian rekaman itu terlihat berbeda oleh banyak orang. Morton yakin rekaman itu nyata karena hubungan yang kuat dengan cerita-cerita korban penculikan asing dan informasi tentang rekaman di bagian bawah frame.

The video footage has the characters DNI/27 burnt into the bottom line of the frame, along with what appears to be the time code numbers for date, minutes and seconds. Rekaman video memiliki karakter DNI/27 bakaran ke garis bawah frame, bersama dengan apa yang tampaknya menjadi nomor kode waktu untuk tanggal, menit dan detik. The letters DNI could be an acronym for the Department of Naval Intelligence, the group responsible for the Area 51 base. Surat-surat DNI dapat menjadi singkatan untuk Departemen Intelijen Angkatan Laut, kelompok bertanggung jawab atas Area 51 basis. The DNI connection to Area 51 has been widely investigated. Sambungan DNI untuk Area 51 telah banyak diselidiki. George Knapp, the TV journalist who encouraged Bob Lazar to go public with his knowledge has shown that Lazar's pay cheques from the time he claimed to be working at Area 51 had DNI stamped on them. George Knapp, wartawan TV yang mendorong Bob Lazar go public dengan pengetahuan telah menunjukkan bahwa itu membayar Lazar cek dari waktu dia mengaku bekerja di Area 51 telah DNI tertera pada mereka.

Whether its all true or not - you'll just have to decide yourself. Apakah yang semuanya benar atau tidak - Anda hanya harus memutuskan sendiri. But bear in mind that since the films release into the public domain in 1996 NO-ONE has come forward to claim credit for a hoax! Tapi ingat bahwa sejak rilis film ke dalam domain publik pada tahun 1996 NO-SATU yang maju untuk mengklaim kredit untuk tipuan!
abu-abu asing di area51 - asing wawancara

This alleged footage provided below comes from AREA 51, and shows an alien being interviewed / Interogated as medical staff are attending to it. Ini cuplikan dugaan disediakan di bawah ini berasal dari AREA 51, dan menunjukkan alien diwawancarai / Interogated sebagai staf medis yang hadir untuk itu.
Pada mitologi Romawi kuno, Aurora adalah Dewi Fajar yang muncul setiap hari dan terbang melintasi langit untuk menyambut terbitnya matahari. Profil Dewi Aurora juga dapat kita temukan pada tulisan hasil karya Shakespeare.

Sejak zaman dulu, telah banyak teori yang diajukan untuk menjelaskan fenomena ini dan sebagian teori kelihatannya sudah tidak relefan pada masa sekarang.
Benjamin Franklin berteori bahwa "Misteri Cahaya Utara" itu disebabkan oleh konsentrasi muatan listrik di daerah kutub yang didukung oleh salju dan uap air. Kristian Birkeland juga berteori bahwa Auroral Elektron terjadi dari sinar yang dipancarkan matahari, dan elektron tersebut dibimbing menuju kutub utara.

Aurora Borealis memang sering terjadi antara bulan Maret-April dan Agustus-September-Oktober. Aurora Borealis adalah fonemana pancaran cahaya yang terjadi di daerah utara atau kutub utara. Pada saat Aurora Borealis terjadi, seakan-akan matahari akan terbit dari sebelah utara.

Fenomena ini terjadi pada lapisan ionosfer bumi akibat medan magnetik, dan partikel yang dipancarkan matahari. Sumber energi utama dari aurora adalah angin matahari yang mengalir melewati Bumi. Magnetosfer dan angin matahari terdiri dari gas terionisasi yang menghantarkan listrik.
Aurora yang terjadi tanggal 28 Agustus dan 2 September 1859 mungkin adalah yang paling spektakuler sepanjang sejarah. Aurora di Boston tanggal 2 September 1859 juga dimuat oleh New York Times.

Fenomena Aurora Borealis telah lama menarik perhatian para Ilmuwan. Andres Celcius, antara rentang tahun 1716 sd. 1732 mengamati Aurora Borealis dan menghasilkan sekitar 300 pengamatan yang dipublikasikannya. Celcius adalah seorang Professor Astronomi yang namanya diabadikan sebagai satuan pengukur suhu.

Penerima nobel asal Belanda bernama Pieter Zeeman mempublikasikan laporan tentang Aurora Borealis yang terlihat di Zonnemaire. Elias Loomis juga menerbitkan serangkaian laporan mengenai Aurora di American Journal of Science.

Aurora juga terjadi pada Planet lain dalam tata surya, misalnya Planet Uranus dan Neptunus. Jupiter dan Saturnus memiliki medan magnet yang lebih kuat dari Bumi dan memiliki sabuk radiasi yang besar. Teleskop Huble digunakan untuk menangkap terjadinya Aurora di planet lain.
Tgl. 14 Agustus 2004, Pesawat Mars Express mendeteksi terjadinya Aurora di planet Mars, para Ilmuwan mempelajari dengan memasukkan data-data yang dihasilkan Mars Global Surveyor, dimana daerah emisi berhubungan dengan suatu daerah yang memiliki medan magnet paling kuat, dan menunjukkan bahwa asal-usul emisi cahaya adalah aliran elektron.

Pada sebuah fenomena Aurora, satelit menangkap gambar Aurora yang terlihat seperti “cincin api”. Aurora-aurora jenis lain juga diamati dari luar angkasa, misalnya "Poleward Busur", tapi tampaknya masih perlu penelitian lebih lanjut mengenai fenomena ini, mengingat fenomena ini sangat jarang akan terjadi.

Aurora dan arus terkait menghasilkan emisi radio sekitar 150 kHz, dikenal sebagai radiasi Auroral Kilometric yang ditemukan pada tahun 1972 dan dapat diamati dari luar angkasa. Masih banyak hal lain yang harus di teliti dan di pelajari menyangkut proses yang terjadi pada Aurora….
UNTUK pertama kalinya, sampel asteroid berhasil dibawa ke Bumi. Contoh asteroid itu tentunya yang belum terbakar atmosfer. Sampel asteroid tersebut diyakini berhasil dibawa oleh pesawat luar angkasa buatan Jepang, Hayabusa.

Satelit buatan Badan Antariksa Jepang atau Japanese Aerospace Exploration Agency itu mendarat di Adelaide, Australia, Senin (14/6). Hayabusa telah melakukan perjalanan selama tujuh tahun sejauh 6 miliar kilometer dari Bumi. Hayabusa menjelajah asteroid 25143 Itokawa sejak 2005.

Dengan adanya sampel itu, manusia kini berharap teka teki mengenai asteroid dapat terjawab. Seiichi Sakamoto dari Japan Aerospace Exploration Agency menyatakan, material di dalam asteroid diyakini mampu menjelaskan asal usul tata surya.

Posisi sabuk asteroid yang terletak di antara planet-planet dan gas raksasa di luar tata surya kemungkinan bisa memberi petunjuk mengapa planet-planet yang ada di tata surya memiliki ciri dan sifat yang beragam.

"Sampel dari asteroid dianggap sebagai asal usul bangunan planet, ini juga dapat memberikan penerangan tentang asal usul Bumi," katanya.

Para ilmuwan sekarang berupaya mempelajari bagaimana dan kapan asteroid dibentuk. Bagaimana sifat fisiknya serta bagaimana angin dan radiasi matahari telah mempengaruhi sifat dari asteroid itu.

Hayabusa diluncurkan pada 2003 dan awalnya dijadwalkan kembali ke Bumi pada 2007. Tetapi serangkaian masalah teknis - termasuk kerusakan mesin, roda kontrol yang rusak, dan gangguan fungsi penyimpan baterai listrik - membuat pesawat baru tiba di Bumi tahun ini.
Penyebab Bentuk Galaksi Mulai Diketahui

NEW YORK--MI: Galaksi memiliki bentuk dan ukuran yang beragam, tapi hingga kini para astronom belum dapat menjelaskan mengenai hal itu.


Kini, para ilmuwan menggunakan teori materi gelap dalam meneliti kumpulan galaksi di alam semesta. Teori penelitian itu dapat menghasilkan perhitungan yang akurat mengenai berbagai macam galaksi yang kita lihat. "Kami benar-benar takjub, teori penelitian kami dapat memberikan prediksi, baik keragaman maupun jumlah tipe galaksi dengan begitu tepat," kata peneliti Nick Devereux dari Universitas Embry-Riddle di Arizona.

Astronom Amerika Edwin Hubble adalah yang pertama kali mengembangkan sistem klasifikasi pada 1930-an yang dikenal dengan sistem rangkaian Hubble. Sistem itu membagi galaksi menjadi dua tipe yakni spiral dan elips. Galaksi elips berbentuk lonjong seperti telur dengan sinar di pusatnya. Galaksi spiral memiliki bentuk yang berputar-putar mengelilingi titik pusat. Galaksi kita, Bimasakti, dan galaksi terdekat, Andromeda, termasuk tipe spiral. Galaksi tipe spiral terbagi lagi dalam dua jenis yakni galaksi dengan dan tanpa adanya beberapa material padat di tangahnya. Bimasakti masuk ke jenis pertama.

Para ilmuwan pun menciptakan superkomputer dengan model baru yang sistemnya mengacu pada data, pengamatan, dan teori Lambda-CDM mengenai alam semesta. Teori ini mengemukakan bahwa jagat raya ini, sekitar 72%-nya terdiri atas beberapa kekuatan misterius yang disebut energi gelap (dark energy). Sementara itu, 23%-nya terdiri atas tipe materi tak terlihat atau materi gelap. Sisanya, 4%, terdiri atas materi yang normal dan dapat terlihat, termasuk semua bintang dan planet yang dapat kita lihat. Superkomputer dengan model terbaru ini juga dapat memprediksi jumlah galaksi spiral dan elips yang ada saat ini dengan akurat.

Penggunaan materi gelap sepertinya berperan penting dalam menentukan hasil penelitian karena teori itu memperkirakan bahwa galaksi berada di suatu kawasan lebih besar disebut halos yang tak terlihat. Sifat materi gelap dalam sebuah galaksi ini dapat memengaruhi evolusi dan menentukan apakah nantinya mereka akan menjadi galaksi spiral atau elips.

"Penemuan baru ini sangat berguna untuk penelitian lebih lanjut di masa depan," kata Devereux. "Tujuan kami selanjutnya adalah membandingkan model prediksi ini dengan pengamatan melalui teleskop Hubble yang dapat mengambil gambar galaksi dengan jarak sangat jauh dan dengan teleskop yang akan segera diluncurkan yakni teleskop James Webb Space," ujarnya. (SPACE.com/*/OL-04)

Jumat, 09 April 2010

Galaksi Elips


Inti galaksi ini lebih sederhana dibandingkan dengan galaksi bentuk spiral. Bentuknya seperti bola lonjong yang menipis ke bagian pinggirnya. Jumlahnya 17% dari galaksi yang sudah diketahui. Galaksi bentu elips terlihat lebih terang seperti bola lonjong besar yang bersinar. Jika dibandingkan dengan galaksi spiral maka galaksi bentuk elips merupakan bagian yang sederhana karena berdiri dari pusat roda dan selubung yang membungkus pusatnya.
Galaksi Andromeda PDF Print E-mail

Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik

Galaksi Andromeda

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Langsung ke: navigasi, cari
Galaksi Andromeda

Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.

Galaksi Bimasakti

Terdapat banyak bintang, nebula, dan gugus bintang yang bisa diamati di langit setiap malamnya. Semua objek tersebut berada di dalam galaksi kita. Di beberapa bagian bintang nampak padat sehingga ketika langit cerah, bersih dari awan, dan kondisi sekitar yang gelap, kita bisa melihat pita berwarna putih yang memanjang dan melintasi beberapa rasi seperti Sagittarius (arah pusat Galaksi), Scorpius, Ophiucus, Aquila, Cassiopeia, Auriga, Crux, dan Centaurus. Sementara di bagian yang lain tampak celah-celah gelap yang menunjukkan adanya materi antar bintang yang tebal. Itulah (bidang) galaksi yang kita tinggali. Bentuknya yang seperti itu kemudian menginspirasi orang untuk menamakannya dengan sebutan Milky Way. Kata galaksi dan milky way itu sendiri diadaptasi dari bahasa Yunani “galaxias” dan Latin “via lactea” dengan kata dasar lactea yang berarti susu. Sedangkan menurut orang Indonesia, galaksi kita diberi nama Bimasakti. Menurut salah satu sumber dari Observatorium Bosscha, sejarah penamaan ini berasal ketika Presiden RI pertama, Soekarno, ditunjukkan citra galaksi oleh salah seorang astronom Indonesia. Ternyata, Soekarno melihat salah satu bagian gelap di foto tersebut menyerupai tokoh Bima Sakti. Namun tidak diketahui bagian gelap mana yang dimaksud.

Galaksi Bimasakti di panjang gelombang visual

Galaksi Bimasakti di malam hari (Axel Mellinger)

Galaksi adalah tempat berkumpulnya bintang-bintang di alam semesta. Hampir tidak ditemukan adanya bintang yang berkelana sendiri di ruang antar galaksi. Dan Matahari termasuk di antara 200 milyar bintang di Galaksi Bimasakti (disingkat dengan Galaksi). Dengan asumsi bahwa rata-rata massa bintang di Galaksi adalah sebesar massa Matahari, maka massa Galaksi dapat mencapai 2 x 10^11 massa Matahari (massa Matahari adalah 2 x 10^30 kg).

Bentuk galaksi Bimasakti seperti dua buah piring cekung yang ditangkupkan, bagian tengahnya tebal dan semakin pipih ke arah tepi, dan terdapat lengan-lengan spiral di dalamnya. Oleh karena itu Galaksi kita digolongkan ke dalam galaksi spiral. Berdasarkan klasifikasi galaksi Hubble, galaksi Bimasakti termasuk dalam kelas SBbc. Artinya, Galaksi kita adalah galaksi spiral yang memiliki “bar” atau palang di bagian pusatnya, dengan kecerlangan bagian pusat yang relatif sama dengan bagian piringan, dan memiliki struktur lengan spiral yang agak renggang di bagian piringannya.

Gambaran Galaksi Bimasakti Terbaru

Gambaran Galaksi Bimasakti terbaru (NASA/JPL-Caltech)

Galaksi spiral tersusun atas 3 bagian utama, yaitu bagian bulge, halo, dan piringan. Ketiganya memiliki bentuk, ukuran, dan objek penyusun yang berbeda-beda. Bahkan, bagian bulge dan piringan menjadi penentu dalam klasifikasi galaksi yang dibuat oleh Hubble (diagram garpu tala).

Bagian bulge adalah daerah di galaksi yang kepadatan bintangnya paling tinggi. Bintang-bintang tua lebih banyak ditemukan daripada bintang muda, karena sangat sedikit materi pembentuk bintang yang terdapat di sini. Bulge ini berbentuk elipsoid seperti bola rugby. Bintang-bintang di dalamnya bergerak dengan kecepatan tinggi dan orbit yang acak, tidak sebidang dengan bidang galaksi. Dari perhitungan kecepatan orbit bintang-bintang di dalamnya, diperoleh kesimpulan bahwa terdapat sebuah benda bermassa sangat besar yang berada di pusat Galaksi yang jauh lebih besar daripada perkiraan sebelumnya. Benda tersebut diyakini adalah sebuah lubang hitam supermasif, yang diperkirakan terdapat di bagian pusat semua galaksi spiral. Termasuk juga di galaksi Andromeda, galaksi spiral terdekat dari Galaksi kita.

Komponen kedua adalah halo. Berbentuk bola, ukuran komponen ini sangat besar hingga jauh membentang melingkupi bulge dan piringan, bahkan mungkin lebih jauh daripada batas terluar piringan galaksi yang bisa kita amati. Objek yang menjadi penyusun halo dibagi menjadi dua kelompok, yaitu stellar halo dan dark halo. Yang dimaksud dengan stellar halo adalah bintang-bintang yang berada di bagian halo. Namun hanya sedikit ditemukan bintang individu di bagian ini. Yang lebih dominan adalah kelompok bintang-bintang tua yang jumlah bintang anggotanya mencapai jutaan buah, yang disebut dengan gugus bola (globular cluster).

Di bagian piringan terdapat bintang-bintang muda serta gas dan debu antar bintang yang terletak di lengan spiral. Banyak ditemukannya bintang muda dan gas antar bintang sangat berkaitan erat, karena gas adalah materi utama pembentuk bintang. Di beberapa lokasi bahkan ditemukan bintang-bintang muda yang masih diselimuti gas, yang menandakan bahwa bintang-bintang tersebut baru terbentuk. Sedangkan banyaknya debu di piringan membuat pengamat di Bumi kesulitan untuk melakukan pengamatan visual di sekitar bidang Galaksi, terutama ke arah pusat Galaksi (lihat gambar di atas). Karenanya, pengamatan di sekitar bidang Galaksi akan memberikan hasil yang lebih baik jika dilakukan di daerah panjang gelombang radio dan infra merah yang tidak terpengaruh oleh debu antar bintang (lihat gambar di bawah).

Bimasakti dalam infra merah dekat

Galaksi Bimasakti dalam panjang gelombang infra merah dekat (NASA-LAMBDA)

Seberapa besar Galaksi kita? Di bagian pusat Galaksi, bulge hanya memiliki diameter 6 kpc dan tebal 4 kpc (kpc = kiloparsek, 1 parsek = 3,26 tahun cahaya = 206265 SA = 3,086 x 10^13 km). Jarak dari pusat hingga ke bagian tepi Galaksi (jari-jari) adalah 15 kpc dengan ketebalan rata-rata sebesar 300 pc. Sedangkan Matahari berada pada jarak 8 kpc dari pusat. Di posisi itu, Matahari sedang bergerak mengelilingi pusat Galaksi dengan bentuk orbit yang hampir melingkar. Laju orbitnya adalah sekitar 250 km/detik sehingga matahari memerlukan waktu 220 juta tahun untuk berkeliling satu kali. Jika umur matahari adalah 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita sudah mengorbit pusat Galaksi sebanyak 20 kali.

Galaksi kita sebenarnya berada pada sebuah kelompok galaksi yang disebut dengan Grup Lokal, yang ukurannya mencapai 1 MPc dan beranggotakan lebih dari 30 galaksi. Galaksi spiral yang ada di kelompok ini hanya tiga, yaitu Bimasakti, Andromeda, dan Triangulum. Sisanya adalah galaksi yang lebih kecil dengan bentuk elips atau tak beraturan. Grup Lokal ini termasuk kelompok galaksi yang dinamis. Maksudnya adalah bahwa galaksi-galaksi di kelompok ini mengalami interaksi gravitasi, termasuk Galaksi kita dengan galaksi Andromeda. Interaksi tersebut diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya tabrakan antara Galaksi kita dengan Andromeda dan kemudian membentuk galaksi elips. Namun jangan terlalu khawatir karena peristiwa tersebut tidak akan terjadi hingga 2 milyar tahun lagi.

Gumpalan awan raksasa yang mengandung gas
hidrogen dalam volume sangat besar tengah melesat mendekati piringan Galaksi
Bima Sakti, tempat tata surya kita berada. Tabrakan dahsyat yang diperkirakan
terjadi antara 20-40 juta tahun lagi akan menghasilkan kembang api spektakuler
di langit. Objek tersebut diberi nama Awan Smith, diambil dari nama Gail Smith,
seorang astronom AS yang mendeteksinya pertama kali pada tahun 1963 saat
meneliti di Universitas Leiden, Belanda.
Sejak ditemukan, para astronom masih berdebat apakah awan tersebut benar-benar
mendekati galaksi Bimasakti atau menjauhinya. Rekaman data yang ada selama ini
masih terbatas dan tidak jelas apakah objek tersebut bagian dari kabut
Bimasakti atau masih bergerak ke arahnya. Sejauh ini, para peneliti hanya
mendeteksi gas dan tidak ada satupun bintang di dalamnya. Satu-satunya cara
melihtanya adlah dengan teleskop radio karena gas dingin tidak memancarkan
cahaya, tetapi memantulkan gelombang radio.

Jika dilihat dari Bumi, lebar gumpalan awan
tersebut sebanding dengan 30 kali lebar Bulan. Dari kepala ke ujung ekornya
cukup untuk menyelimuti rasi bintang Orion. Hasil pengamatan baru menggunakan
teleskop radio terkendali paling besar di dunia, Teleskop Green Bank (GBT) di
Virginia Barat, AS,
menunjukkan bahwa objek tersebut bergerak ke arah galaksi Bimasakti. Bahkan,
seperti dilaporkan gabungan tim astronom dari Observatorium Astronomi Radio
Nasional AS (NRAO) dan Universitas Winconsin Whitewater dalam pertemuan
Masyarakat Astronomi Amerika ke-211 di Austin, Texas
baru-baru ini, gaya dorongnya telah
menyentuh kabut Bimasakti. "Jika tabrakan terjadi, hal tersebut akan
memicu lahirnya formasi bintang-bintang baru. Akan banyak bintang raksasa yang
terbentuk, berumur pendek, dan meledak sebagai supernova yang memancarkan
cahaya menyilaukan," ujar Ketua tim peneliti, DR. Felix Lockman, dari
NRAO. Sebab, Awan Smith membawa energi sangat besar berupa gas hidrogen yang
cukup untuk membentuk jutaan bintang seukuran Matahari. Awan Smith merupakan
gumpalan gas yang berukuran panjang mencapai 11.000 tahun cahaya dan lebar
2.500 tahun cahaya. Objek tersebut saat ini berada 40.000 tahun cahaya dari
Bumi dan 8.000 tahun cahaya dari piringan Bimasakti.

Objek yang pantas disebut kabut monster di ruang
kosmos ini bergerak dengan kecepatan 240 kilometer perdetik dan diperkirakan
menabrak piringan galaksi Bimasakti dengan kemiringan 45 derajat. Tabrakan akan
terjadi di pinggir piringan Bimasakti yang jarak ke pusatnya hampir sama dengan
jarak tata surya kita ke pusat galaksi. Namun, posisinya jauh dari tata surya
kita, diperkirakan berjarak 90 derajat terhadap pusat piringan. "Kami
tidak tahu dari mana asalnya, apalagi orbitnya membingungkan, namun kami
katakan bahwa ia mulai berinteraksi dengan bagian terluar Bimasakti,"
tandas Lockman.

Rabu, 09 Juni 2010

GALAKSI BIMA SAKTI

1.Pendahuluan

Ada sekitar 200-400 milyar bintang dengan ketebalan 1000 tahun cahaya dan diameter 100.000 tahun cahaya di galaksi bimasakti ini. matahari juga salah satu dari bintang bintang itu. Itulah mengapa pengertian galaksi bima sakti ini begitu penting? Ini karena di bima sakti ada planet bumi tempat tinggal kita sebagai umat manuasia.

Jarak antara Matahari kita dengan pusat galaksi bima sakti sekitar 27.700 tahun cahaya. Dan di pusat galaksi itu diduga ada lubang hitam supermasif (black hole). Dan tahukah anda tata surya kita hanya baru mengitarinya sebanyak 20–25 kali saja. Sekian pengertian dari galaksi ini.

Dalam ilmu astronomi galaksi diartikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari bintang-bintang, gas dan debu yang amat luas, dimana anggotanya mempunyai gaya tarik menarik (gravitasi). Matahari bersama-sama 9 buah planet yang mengitarinya merupakan anggota dari sebuah galaksi yang diberi nama Galaksi Bima Sakti.

2.Sistem Klasifikasi Galaksi

Galaksi adalah bentuk pengelompokan bintang terbesar di alam semesta. Namun keberadaan bintang-bintang sebagai penyusun sebuah galaksi tidak diketahui sampai tahun 1920an. Sebelumnya, galaksi yang diamati menyerupai awan itu disebut nebulae, karena pengamatan pada saat itu tidak dapat memberikan resolusi yang cukup untuk memisahkan bintang-bintang penyusun galaksi. Dengan adanya kemajuan teknologi teleskop dan fotografi, bintang-bintang dalam sebuah galaksi mulai dapat diamati.Salah seorang pengamat galaksi adalah Hubble, yang dapat mengidentifikasi bintang-bintang variabel yang terdapat di galaksi Andromeda (M31).

Bintang-bintang tersebut ternyata bersifat sama dengan Cepheid yang ditemukan dalam galaksi Bima Sakti. Kemudian dari hubungan periode – luminositas, Hubble mendapatkan bahwa jarak Andromeda dari Bima Sakti adalah tidak kurang dari 300 kpc, yang berarti bahwa Andromeda berada di luar Galaksi Bima Sakti yang berukuran 50 kpc. Hal ini menjadi penting karena sebelumnya semua nebulae diperkirakan sebagai bagian dari Bima Sakti

3.Galaksi Bima Sakti

Galaksi kita termasuk galaksi spiral dan berbentuk seperti cakram, garis tengahnya kira-kira 100.000 tahun cahaya (30.600 pc). Bintang yang lebih tua ditemukan di pusat tonjolan dengan ketebalan 20.000 tahun cahaya (6.100 pc). Bintang yang lebih muda ditemukan di lengan spiral. Pusat galaksi berada dalam gugusan bintang sagitarius. Kutub utaranya di Coma Berenices, Kutub selatanya di Sculptor. Matahari ada di sudut dalam lengan spiral CarinaCygnus kira-kira 32.000 tahun cahaya (9.800 pc) dari pusat galaksi. Diperkirakan galaksi berumur 12-14 biliun tahun dan terdiri dari 100 biliun bintang.

Untuk membayangkan bagaimana kira-kira bentuk galaksi kita, kita dapat membayangkan dua buah telur mata sapi yang bagian bawahnya disatukan. Istilah tahun cahaya menggambarkan jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam waktu satu tahun. Dengan kecepatan 300.000 km/s, dalam waktu satu tahun cahaya akan menempuh jarak sekitar 9,5 juta juta kilometer. Jadi satu tahun cahaya adalah 9,5 juta juta km. Ini berarti garis tengah galaksi kita sekitar 100.000 x 9,5 juta juta km, atau 950 ribu juta juta km (950 diikuti oleh 15 buah nol di belakangnya). Untuk memudahkan perhitungan, maka digunakan satuan jarak yaitu tahun cahaya. Dengan satuan ini, tebal bagian pusat galaksi kita sekitar 10.000 tahun cahaya.

Lalu, di mana letak Matahari kita? Matahari terletak sekitar 30.000 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti. Matahari bukanlah bintang yang istimewa, tetapi hanyalah salah satu dari 200 milyar buah bintang anggota Bima Sakti. Bintang bintang anggota Bima Sakti ini tersebar dengan jarak dari satu bintang ke bintang lain berkisar 4 sampai 10 tahun cahaya. Bintang terdekat dengan matahari adalah Proxima Centauri (anggota dari sistem tiga bintang: Alpha Centauri), yang berjarak 4,23 tahun cahaya. Semakin ke arah pusat galaksi, jarak antar bintang semakin dekat, atau dengan kata lain kerapatan galaksi ke arah pusat semakin besar.

Bima Sakti bukanlah satu-satunya galaksi yang ada di alam semesta ini. Dalam alam semesta, ada begitu banyak sistem seperti ini, yang mengisi setiap sudut langit sampai batas yang bisa dicapai oleh telekop yang paling besar. Jumlah keseluruhan galaksi yang dapat dipotret dengan teleskop berdiameter 500 cm di Mt. Palomar mungkin sampai kira-kira satu milyar buah galaksi. Maka tidak salah jika kita mengira bahwa jika kita mempunyai teleskop yang lebih besar, kita akan dapat melihat jauh lebih banyak lagi.

Sebelum kita memiliki metode pengukuran jarak yang cukup baik, para astronom mengira Bima Sakti adalah keseluruhan dari alam semesta. Bercak-bercak cahaya yang tampak di langit pada mulanya diklasifikasikan sebagai nebula (kabut), yang juga adalah anggota Bima Sakti. Pada waktu itu, dikenal ada dua macam nebula, yaitu nebula gas dan nebula spiral. Adalah Harlow Shapley dan George Ellery Hale, dua orang astronom yang amat berjasa membangun pengertian kita tentang galaksi. Shapley inilah yang mengembangankan metode untuk mengukur jarak yang diterapkan untuk mengukur diameter Bima Sakti.

Sedangkan Hale amat besar perannya dalam pengembangan teleskop-teleskop besar, yang digunakan untuk pengamatan bintang-bintang dan nebula. Atas jasa mereka sekarang kita tahu bahwa yang semula disebut nebula spiral itu adalah galaksi yang juga seperti Bima Sakti, terdiri dari ratusan juta sampai milyaran bintang, dan berada amat jauh dari kita, jauh di luar Bima Sakti. Dan melalui jalan yang telah mereka rintis, kita menyadari bahwa Bima Sakti hanyalah satu dari begitu banyak galaksi-galaksi yang bertebaran di alam semesta yang maha luas ini.

Ciri-ciri galaksi

  1. Galaksi mempunyai cahaya sendiri bukan cahaya pantulan
  2. Galaksi-galaksi lainnya dapat dilihat berada di luar galaksi bimasakti
  3. Jarak antara galaksi satu dengan yang lainnya jutaan tahun cahaya
  4. Galaksi mempunyai bentuk-bentuk tertentu:
  5. Misalnya bentuk spiral,bentuk elips,dan bentuk tidak beraturan.

4.Bentuk galaksi

Secara garis besar, menurut morfologinya, galaksi dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: tipe galaksi spiral, galaksi elips, dan galaksi tak-beraturan. Pembagian tipe ini berdasarkan bentuk / penampakan galaksi-galaksi tersebut. Galaksi-galaksi yang diamati dan dipelajari oleh para astronom sejauh ini terdiri dari sekitar 75% galaksi spiral, 20% galaksi elips, dan 5% galaksi tak beraturan. Namun ini bukan berarti galaksi spiral adalah galaksi yang paling banyak terdapat di alam semesta ini.

Sesungguhnya yang paling banyak terdapat di alam semesta ini adalah galaksi elips. Jika kita mengambil volume ruang angkasa yang sama, kita akan menemukan lebih banyak galaksi elips daripada galaksi spiral. Hanya saja galaksi tipe ini banyak yang amat redup, sehingga amat sulit untuk diamati.

Spiral
Galaksi spiral merupakan tipe yang paling umum dikenal orang. Mungkin karena bentuk spiralnya yang indah itu. Jika kita mendengar kata galaksi, biasanya yang terbayang adalah galaksi tipe ini. Galaksi kita termasuk galaksi spiral. Bagian-bagian utama galaksi spiral adalah halo, bidang galaksi (termasuk lengan spiral), dan bulge (bagian pusat galaksi yang menonjol). Anggota galaksi spiral adalah bintang-bintang muda dan tua. Bintang-bintang tua terdapat pada gugus-gugus bola yang tersebar menyelimuti galaksi.

Gugus bola adalah kumpulan bintang-bintang yang berjumlah puluhan sampai ratusan ribu bintang yang lahir bersama-sama, mengumpul berbentuk bola. Gugus-gugus bola inilah yang membentuk halo bersama sama dengan bintang-bintang yang tidak terdapat di bidang galaksi. Bintang-bintang muda terdapat di lengan spiral galaksi yang berada di bidang galaksi. Bintang-bintang muda ini masih banyak diselimuti materi antar bintang, yaitu bahan yang membentuk bintang itu. Bulge pada galaksi spiral adalah bagian yang paling padat. Pada Bima Sakti, pusat galaksi terletak di arah Rasi Sagittarius, tetapi kita tidak dapat mengamatinya dengan mudah, karena materi antar bintang banyak menyerap cahaya yang berasal dari pusat galaksi itu.

Galaksi spiral berotasi dengan kecepatan yang jauh lebih besar dari galaksi elips. Kecepatan rotasinya yang besar itulah yang menyebabkan galaksi ini memipih dan membentuk bidang galaksi. Besar kecilnya kecepatan rotasi pada galaksi spiral ini bergantung pada massa galaksi tersebut. Kecepatan rotasi tiap bagian galaksi spiral sendiri tidaklah sama. Semakin ke arah pusat galaksi, kecepatan rotasinya semakin besar. Contoh lain galaksi spiral selain dari Bima Sakti adalah galaksi Andromeda.

Andai saja kita bisa melihat galaksi Bima Sakti dari luar, kita akan melihatnya seperti bentuk galaksi Andromeda ini. Ukuran galaksi Andromeda ini sedikit lebih besar dari Bima Sakti. Galaksi Andromeda bersama-sama dengan Bima Sakti termasuk galaksi spiral raksasa. Jarak galaksi Andromeda ini sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Untuk mengarungi jarak sejauh itu, cahaya memerlukan waktu 2,5 juta tahun. Ini berarti cahaya yang kita terima dari galaksi ini adalah cahaya yang dikirimnya 2,5 juta tahun yang lalu yang menggambarkan keadaan galaksi tersebut pada waktu itu.

Jarak yang merentang antara Bima Sakti dan Andromeda sejauh 2,5 juta tahun cahaya itu dalam ukuran astronomi masih terhitung dekat. Jarak ke galaksi-galaksi lainnya jauh lebih fantastis. Bahkan ada yang sampai milyaran tahun cahaya.

Elips
Sesuai dengan namanya, penampakan galaksi ini seperti elips. Tapi bentuk yang sebenarnya tidak kita ketahui dengan pasti, karena kita tahu apakah arah pandang kita dari depan, samping, atau atas dari galaksi tersebut. Yang termasuk tipe galaksi ini adalah mulai dari galaksi yang berbentuk bundar sampai galaksi yang berbentuk bola pepat. Struktur galaksi tipe ini tidak terlihat dengan jelas. Galaksi elips sangat sedikit mengandung materi antar bintang , dan anggotanya adalah bintang-bintang tua. Contoh galaksi tipe ini adalah galaksi M87, yaitu galaksi elips raksasa yang terdapat di Rasi Virgo.

Tak beraturan
Galaksi tak beraturan adalah tipe galaksi yang tidak simetri dan tidak memiliki bentuk khusus, tidak seperti dua tipe galaksi yang lainnya. Anggota dari galaksi tipe ini terdiri dari bintang-bintang tua dan muda. Contoh dari galaksi tipe ini adalah Awan Magellan Besar dan Awan Magellan Kecil, dua buah galaksi tetangga terdekat Bima Sakti, yang hanya berjarak sekitar 180.000 tahun cahaya dari Bima Sakti. Galaksi tak beraturan ini banyak mengandung materi antar bintang yang terdiri dari gas dan debu-debu.

5.Macam-macam galaksi

ada bebeapa macam galaksi, antara lain sebagai berikut:

  1. Galaksi Bimasakti
    Merupakan galaksi di mana bumi berada. Galaksi ini memiliki bentuk sepiral dengan diameter kira-kira 100.000 tahun cahaya, Galaksi Megellan merupakan galaksi yang paling dekat dengan Galaksi Bimasakti. Jaraknya kurang lebih 150.000 tahun cahaya dan berada di belahan langit selatan.
  2. Galaksi Ursa Mayor
    Berjarak 10.000.000 tahun cahaya dari galaksi bimasakti. Bentuk galaksi ursa mayor adalah elips dan rapat.
  3. Galaksi Andromeda
  4. Galaksi Awan Magelan (Magellanic Clouds)
  5. Galaksi Jauh
    Yang terletak lebih dari 10.000.000 tahun cahaya dari Galaksi Bimasakti termasuk galaksi jauh . Contoh galaksi jauh yaitu:Galaksi Silvery, Triangulum, dan Whirlpool.


Gliese 581 c

Langsung ke: navigasi, cari
Gambaran seniman tentang sistem Gliese 581.

Gliese 581 c (pengucapan /ˈgliːzə/), juga disebut HO Librae c, Wolf 562 c, dan HIP 74995 c, adalah bumi super atau planet ekstrasurya yang mengorbit bintang katai merah Gliese 581.[1] Kemungkinan planet ini berada pada zona layak huni, dimana suhu permukaannya mengizinkan adanya air. Planet ini berjarak 20,4 tahun cahaya (193 triliun km) dari Bumi dan terletak di rasi bintang Libra. Gl 581, atau Gliese 581, merupakan bintang ke 581 dalam urutan Katalog Gliese. Katalog tersebut dibuat oleh Gliese, diterbitkan pada tahun 1969 dan diperbaharui tahun 1991 oleh Gliese dan Jahreiss.

Daftar isi

[sembunyikan]

Karakteristik

Keadaan fisik

Temperatur normal planet ini berkisar dari 0–40 °C (32–104 °F), Gliese 581 c mungkin adalah planet di luar tatasurya pertama yang mirip dengan Bumi. Massa planet ini sekitar lima kali Bumi, dan merupakan planet terkecil yang ditemukan di luar tata surya hingga saat ini. (Perhitungan massa yang didasarkan pada planet lain dari sistem ini, Gliese 581 b telah diketahui. Para penemu Gliese 581 c yakin terdapat planet ketiga, Gliese 581 d, jadi Gliese 581 c akan memiliki 5,03 kali massa Bumi). Berpijak pada asumsi bahwa planet tersebut adalah planet berbatu dan bukan planet yang dingin, maka planet ini akan memiliki radius 50% lebih besar daripada Bumi, di mana gravitasi permukaannya kira-kira 2,1 kali lebih kuat daripada di Bumi.[2]. Sistem planet ini diperkirakan berusia 4,3 milyar tahun. Orbit

Gliese 581 c memiliki periode orbit 13 hari Bumi dan mengorbit 14 kali lebih dekat kepada bintang utamanya daripada orbit Bumi mengelilingi Matahari,[3] sekitar 11 juta kilometer dari bintangnya, sementara Bumi berjarak 150 juta kilometer dari Matahari.

Usia

Sistem Gliese 581 diperkirakan berusia 4.3 milyar tahun.[4] Jika dibandingkan, tata surya diperkirakan berusia 4.57 miliar tahun.

Iklim

Perbandingan antara Bumi dan Gliese 581 c

Gliese 581 c memiliki kesetimbangan temperatur permukaan antara 0 °C dan 40 °C.[5] Namun, temperatur permukaan tergantung pada atmosfer planet, yang masih tidak diketahui.

Penemuan

Planet ini ditemukan oleh tim Stephan Udry dari Observatorium Jenewa di Swiss menggunakan HARPS yang dipasang pada teleskop 3,6 m di European Southern Observatory, La Silla, Chili. Tim menggunakan teknik kecepatan radial. Tim ini sekarang bermaksud untuk menggunakan teleskop MOST yang dibangun di kanada untuk pengamatan nantinya terhadap Planet itu.

Rentang zona layak huni teoretis dari berbagai massa bintang (tata surya kita ada di kiri tengah; katai merah yang mirip dengan Gliese 581 berada di kiri bawah).

Cairan air

Gliese 581 c dipercaya berada dalam zona layak huni di mana air, jenis zat yang penting bagi kehidupan, berada dalam keadaan cair.[6]

Walaupun potensi adanya air diprediksi oleh model zona layak huni, tidak ada bukti yang menentukan telah ditemukan. Teknik seperti yang digunakan untuk mengukur HD 209458 b bisa berpotensi diterima untuk menentukan keberadaan uap air di planet luar tatasurya.

Kesulitan penjelajahan

Gliese 581 c memiliki beberapa tantangan untuk dijelajahi dan dipelajari. Planet ini tidak pernah secara langsung diamati, dan pencarian akan tanda-tanda kehidupan akan memakan waktu beberapa tahun.[7] Namun, menurut anggota tim peneliti Xavier Delfosse: Karena temperatur dan relatif dekatnya, planet ini akan menjadi target paling penting dalam misi luar angkasa di masa depan yang untuk mencari kehidupan luar angkasa. Dalam peta harta karun angkasa luar, kita akan tergiur untuk menandai planet ini dengan tanda X.[8]

Jika satelit dikirim dari Bumi untuk mengeksplorasi Gliese 581, akan memakan waktu 20,5 tahun untuk mencapainya dalam kecepatan cahaya[5]