Kamis, 20 Januari 2011

oto-foto Bagian Tersembunyi Planet Merkurius Terkirim

NASA/JPL
Planet Merkurius dalam foto Messenger saat melintas januari lalu. Terlihat bahwa aktiviats vulkanik mempengaruhi pembentukan dataran di sana.

WASHINGTON, RABU — Foto-foto yang merekam bagian tersembunyi Planet Merkurius akhirnya terkirim sehari setelah wahana antariksa Messenger milik badan Antariksa AS (NASA) terbang mendekatinya. Dengan foto-foto tersebut, para ilmuwan berharap dapat mengungkap lebih jauh planet terdekat dengan Matahari itu.

Messenger terbang dalam jarak terdekat pada jarak sekitar 200 kilometer dari Planet Merkurius, Senin (7/10), untuk kedua kalinya dari tiga kali misi serupa. Citra awal yang diterima memperlihatkan pemandangan kawasan yang luas di sebelah timur.

Para peneliti berharap akan memanfaatkan citra tersebut untuk memetakan permukaan Merkurius. Diharapkan dapat diperoleh foto dengan jumlah hampir 1.200 lembar dari terbang lintas itu.

Misi pertama telah dilakukan awal tahun ini dan misi ketiga tahun depan. Data dari terbang lintas pertama Messenger pada Januari lalu memperlihatkan aliran lava yang besar telah membentuk planet itu dan memberikan informasi pertama mengenai 20 persen permukaan Merkurius.

Selain memotret kawasan yang masih asing, terbang dekat Merkurius juga dirancang untuk mendapatkan dorongan gravitasi bagi Messenger untuk melenting. Wahana antariksa itu akan masuk orbit Merkurius pada 2011 agar dapat memberikan gambaran paling detail mengenai planet tersebut.

Selasa, 18 Januari 2011

TATA SURYA
Posted by Bambang Gunawan on Apr 22, '08 1:55 AM for everyone
By Eva Silviana



Susunan Planet Dalam Tata Surya

Planet-planet anggota tata surya yang terdekat sampai terjauh dari Matahari adalah Merkurius,Venus ,Bumi,Mars,Jupiter,Saturnus,Uranus,Neptunus,Pluto,dan2003UB313.Urutan planet-planet anggota tata surya biasa disingkat Mervebumajusaunep2003 dengan mengambil huruf-huruf depan nama planet. Tidak seperti bintang, planet tidak memiliki cahaya sendiri, melainkan memantulkan sinar dari bintang.

Susunan tata surya digolongkan menjadi 2 (Dua) bagian ,yaitu planet dalam dan planet luar.Planet dalam terletek di antara Matahari dan sabuk asteroid,seperti Merkurius,Venus,Bumi,dan Mars.Planet luar terletak luar sabuk asteroid,seperti Jupiter,Saturnus,Uranus,Neptunus,Pluto, dan 2003 UB313.Jika masih bingung ,coba kalian perhatikan gambar di samping.lggn0206our-solar-system-solar-system-poster1gambar-planet

Lintasan planet, satelit, dan asteroid disebut orbit. Setiap planet berada di orbitnya masing-masing dan berputar mengitari Matahari. Perputaran planet mengitari Matahari disebut revolusi planet. Karena luas orbit atau lintasan yang berbeda, waktu yang diperlukan setiap planet anggota tata surya untuk melakukan satu kali putaran mengelilingi Matahari juga berbeda. Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali putaran mengelilingi Matahari disebut kala revolusi .Kala revolusi Bumi atau waktu yang dibutuhkan Bumi mengelilingi Matahari adalah 365 hari 1 tahun.Kala revolusi dijadikan dasar pembuatan kalender Matahari atau kalender surya.

Selain melekukan revolusi, planet juga melakukan rotasi.Rotasi adalah perputaran planet pada porosnya.Waktu yang diperlukan planet untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya disebut kala rotasi.Kala rotasi Bumi atau waktu yang dibutuhkan Bumi berputar pada porosnya adalah 24 jam atau satu hari satu malam. Akibat Bumi berotasi,timbullah perbedaan waktu,yaitu siang dan malam.

Asal-usul TATA SURYA

Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.

Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.

Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.

Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai ada
Lidah Api Matahari
Lidah api di matahari atau juga disebut prominensa merupakan bagian matahari yang sangat besar, terang, yang mencuat keluar dari permukaan matahari, seringkali berbentuk loop (putaran). Tanggal 26-27 September 2009 lalu, wahana ruang angkasa (Stereo A dan Stereo B) yang khusus memantau matahari merekam fenomena selama 30 jam ini.



Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar menuju korona matahari. Jika korona merupakan gas-gas ionized yang sangat panas, dinamakan plasma, yang tidak begitu memperlihatkan sinarnya, prominensa berisikan plasma yang lebih dingin.



Prominensa Matahari

Komposisinya mirip dengan yang ada pada chromosphere. Prominensa yang stabil dapat bertahan hingga beberapa bulan. Beberapa prominensa terpecah atau memisah dan menimbulkan penyemburan massa korona.



Prominensa yang memisah

Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang pernah diobservasi terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar 350.000 kilometer - sekitar 28 kali diameter bumi. Massa di dalam prominensa berisikan material dengan berat hingga 100 miliar ton.

asteroid

Asteroid, pernah disebut sebagai planet minor atau planetoid, adalah benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya (lebih dalam dari orbit planet Neptunus). Asteroid berbeda dengan komet dari penampakan visualnya. Komet menampakkan koma ("ekor") sementara asteroid tidak.

==Asteroid dalam sistem tatasurya ==
Sabuk asteroid (titik-titik putih).
Dari kiri ke kanan: 4 Vesta, 1 Ceres, Bulan.

Asteroid pertama yang ditemukan adalah 1 Ceres, yang ditemukan pada tahun 1801 oleh Giuseppe Piazzi. Kala itu, asteroid disebut sebagai planetoid.

Sudah sebanyak ratusan ribu asteroid di dalam tatasurya kita diketemukan, dan kini penemuan baru itu rata-rata sebanyak 5000 buah per bulannya. Pada 27 Agustus, 2006, dari total 339.376 planet kecil yang terdaftar, 136.563 di antaranya memiliki orbit yang cukup dikenal sehingga bisa diberi nomor resmi yang permanen. Di antara planet-planet tersebut, 13.350[1] memiliki nama resmi (trivia: kira-kira 650 di antara nama ini memerlukan tanda pengenal). Nomor terbawah tetapi berupa planet kecil tak bernama yaitu (3360) 1981 VA; planet kecil yang dinamai dengan nomor teratas (kecuali planet katai 136199 Eris serta 134340 Pluto) yaitu 129342 Ependes [2].

Kini diperkirakan bahwa asteroid yang berdiameter lebih dari 1 km dalam sistem tatasurya tatasurya berjumlah total antara 1.1 hingga 1.9 juta[3]. Astéroid terluas dapam sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 1 Ceres, dengan diameter 900-1000 km. Dua asteroid sabuk sistem tatasurya sebelah dalam yaitu 2 Pallas dan 4 Vesta; keduanya memiliki diameter ~500 km. Vesta merupakan asteroid sabuk paling utama yang kadang-kadnag terlihat oleh mata telanjang (pada beberapa kejadian yang cukup jarang, asteroid yang dekat dengan bumi dapat terlihat tanpa bantuan teknis; lihat 99942 Apophis).

Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.6×1021 kg[4][5], atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.95×1021 kg, 32% dari totalnya. Kemudian asteroid terpadat, 4 Vesta (9%), 2 Pallas (7%), dan 10 Hygiea (3%), menjadikan perkiraan ini menjadi 51%; tiga seterusnya, 511 Davida (1.2%), 704 Interamnia (1.0%), dan 3 Juno (0.9%), hanya menambah 3% dari massa totalna. Jumlah asteroid berikutnya bertambah secara eksponensial walaupun massa masing-masing turun. Dikatakan bahwa asteroid ida juga memiliki sebuah satelit yang bernama Dactyl.

Komet

Komet adalah salah satu anggota dari keluarga sistem tata surya

Komet adalah benda langit yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.[1]

Kata "komet" berasal dari bahasa Yunani, yang berarti "rambut panjang".[2] Istilah lainnya adalah bintang berekor[3] yang tidak tidak tepat karena komet sama sekali bukan bintang[3]. Orang Jawa menyebutnya sebagai lintang kemukus karena memiliki ekor seperti buah kemukus yang telah dikeringkan.

Komet terbentuk dari es dan debu.[4] Komet terdiri dari kumpulan debu dan gas yang membeku pada saat berada jauh dari matahari.[1] Ketika mendekati matahari, sebagian bahan penyusun komet menguap membentuk kepala gas dan ekor.[4] Komet juga mengelilingi matahari, sehingga termasuk dalam sistem tata surya.[5] Komet merupakan gas pijar dengan garis edar yang berbeda-beda.[5] Panjang "ekor" komet dapat mencapai jutaan km.[2] Beberapa komet menempuh jarak lebih jauh di luar angkasa daripada planet.[6] Beberapa komet membutuhkan ribuan tahun untuk menyelesaikan satu kali mengorbit matahari.[6]

Komet mengorbit matahari dalam suatu lintasan yang berbentuk elips

Bagian-Bagian Komet

Bagian-bagian komet terdiri dari inti, koma, awan hidrogen, dan ekor.[7] Bagian-bagian komet sebagai berikut.[8]

Inti komet adalah sebongkah batu dan salju.[9] Ekor komet arahnya selalu menjauh dari matahari.[7] Bagian ekor suatu komet terdiri dari dua macam, yaitu ekor debu dan ekor gas.[10] Bentuk ekor debu tampak berbentuk lengkungan, sedangkan ekor gas berbentuk lurus.[10] Koma atau ekor komet tercipta saat mendekati matahari yaitu ketika sebagian inti meleleh menjadi gas.[11] Angin matahari kemudian meniup gas tersebut sehingga menyerupai asap yang mengepul ke arah belakang kepala komet.[11] Ekor inilah yang terlihat bersinar dari bumi.[11] Sebuah komet kadang mempunyai satu ekor dan ada yang dua atau lebih.[10]

Jenis-Jenis Komet

Berdasarkan bentuk dan panjang lintasannya, komet dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.[12]

  • Komet berekor panjang, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat jauh melalui daerah-daerah yang sangat dingin di angkasa sehingga berkesempatan menyerap gas-gas daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas sehingga membentuk koma dan ekor yang sangat panjang. Contohnya, komet Kohoutek yang melintas dekat matahari setiap 75.000 tahun sekali dan komet Halley setiap 76 tahun sekali.
  • Komet berekor pendek, yaitu komet dengan garis lintasannya sangat pendek sehingga kurang memiliki kesempatan untuk menyerap gas di daerah yang dilaluinya. Ketika mendekati matahari, komet tersebut melepaskan gas yang sangat sedikit sehingga hanya membentuk koma dan ekor yang sangat pendek bahkan hampir tidak berekor. Contohnya komet Encke yang melintas mendekati matahari setiap 3,3 tahun sekali.

Nama-Nama Komet

Sekarang telah dikenal banyak nama komet, antara lain sebagai berikut.[13]

  • Komet Kohoutek.
  • Komen Arend-Roland dan Maikos yang muncul pada tahun 1957.
  • Komet Ikeya-Seki, ditemukan pada bulan september 1965 oleh dua astronom jepang, yaitu Ikeya dan T. Seki.
  • Komet Shoemaker-Levy 9 yang hancur pada tahun 1994.
  • Komet Hyakutake yang muncul pada tahun 1996.
  • Komet Hale-bopp yang muncul pada tahun 1997.

Meteorit adalah batu meteor yang berhasil mencapai permukaan bumi. Disebut juga meteor setelah menembus atmosfir bumi tetapi belum mencapai permukaan bumi. Merupakan asteroid kecil yang ketika memasuki atmosfir bumi, gesekan udara menyebabkan meteor menjadi panas dan menimbulkan cahaya sehingga kadang kala disebut bintang jatuh. Di Indonesia, meteorit bisa ditemukan di musium geologi Bandung.

Meteorit adalah bahan baku keris yang disukai para empu. Keris yang mendapat campuran meteorit biasanya ringan namun sangat kuat karena mengandung logam langka, seperti titanium.

Meteor

Foto langit disaat terjadi hujan meteor.

Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide.

Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.

Alam semesta

Universum - C. Flammarion, Woodcut, Paris 1888, Coloration : Heikenwaelder Hugo, Wien 1998

Alam semesta, kata ini digunakan untuk menjelaskan seluruh ruang waktu kontinu di mana kita berada, dengan energi dan materi yang dimilikinya pada pertengahan pertama abad ke-20. Usaha untuk memahami pegertian alam semesta dalam lingkup ini pada skala terbesar yang memungkinkan, ada pada kosmologi, ilmu pengetahuan yang berkembang dari fisika dan astronomi.

Pada pertengahan terakhir abad ke-20, perkembangan kosmologi berdasarkan pengamatan, juga disebut fisika kosmologi, mengarahkan pada pembagian kata alam semesta, antara kosmologi pengamatan dan kosmologi teoritis; yang (biasanya) para ahli menyatakan tidak ada harapan untuk mengamati keseluruhan dari ruang waktu kontinu, kemudian harapan ini dimunculkan, mencoba untuk menemukan spekulasi paling beralasan untuk model keseluruhan dari ruang waktu, mencoba mengatasi kesulitan dalam mengimajinasikan batasan empiris untuk spekulasi tersebut dan risiko pengabaian menuju metafisika.

Antariksawan

Seorang antariksawan di luar angkasa.

Antariksawan (lazim disebut astronot) adalah sebutan bagi orang yang telah menjalani latihan dalam program penerbangan antariksa manusia untuk memimpin, menerbangkan pesawat, atau menjadi awak pesawat antariksa. Istilah "astronot" juga kadang digunakan untuk merujuk secara spesifik kepada antariksawan yang berasal dari Amerika Serikat atau negara sahabat, berbeda dengan seorang kosmonot yang berasal dari Uni Soviet/Rusia. Kosmonot pertama adalah Yuri Gagarin. Semenjak tahun 2003 dikenal pula istilah taikonot (meski bukan istilah resmi pemerintah Tiongkok), antariksawan dari Tiongkok. Taikonot pertama adalah Yang Liwei.

Antariksawan-antariksawan pertama, baik di AS maupun Uni Soviet, biasanya merupakan pilot pesawat tempur - umumnya pilot-pilot penguji - dengan latar belakang militer. Antariksawan militer biasanya menerima tanda kualifikasi khusus, dikenal di AS dengan nama Astronaut Badge setelah menyelesaikan latihan dan mengikuti penerbangan ke luar angkasa.

Lebih dari 32 negara sudah pernah mengirimkan antariksawannya ke luar angkasa. Hingga kini (April 2007), sembilan belas antariksawan telah tewas dalam misi perjalanannya, dan setidaknya sepuluh antariksawan telah meninggal dalam kecelakaan latihan di darat.


Antariksawan internasional

Hingga akhir 1970-an hanya orang-orang Amerika dan Soviet yang merupakan antariksawan aktif. Pada 1976 pihak Soviet memulai program Intercosmos dengan sebuah kelompok yang terdiri dari 6 antariksawan dari negara-negara sosialis lainnya, diikuti kelompok kedua yang berlatih pada 1978. Pada sekitar waktu yang hampir sama pada 1978 Badan Luar Angkasa Eropa memilih 4 antariksawan untuk berlatih untuk misi Spacelab pertama mereka di pesawat ulang alik NASA. Pada 1980 Perancis memulai pemilihan antariksawan mereka (mereka dipanggil "spasionot"), diikuti oleh Jerman pada 1982, Kanada pada 1983, Jepang pada 1985, Italia pada 1988 dan Malaysia pada 2007.Peristiwa

Edwin Aldrin pada saat menginjakkan kaki di bulan pada tanggal 21 Juli 1969 (WIB) pada misi Apollo 11

Manusia pertama yang ke luar angkasa ialah Yuri Gagarin pada 12 April 1961 menggunakan Vostok 1. Wanita pertama yang ke luar angkasa ialah Valentina Tereshkova pada Juni 1963 menaiki Vostok 6 berkebangsaan Rusia.

Alan Shepard menjadi orang Amerika dan pemimpin astrnot ke luar angkasa pada 5 Mei 1961. Wanita Amerika pertama ke luar angkasa ialah Sally Ride yang menaiki pesawat luar angkasa Chalenger misi STS-7 pada 18 Juni 1983.

Misi pertama yang pergi ke orbit bulan ialah Apollo 8 yang dipandu oleh William Anders. Dia lahir di Hong Kong dan menjadi orang Asia pertama menjadi antariksawan pada 15 Oktober 2003. Yang Liwei menjadi rakyat China pertama menjadi antariksawan menggunakan pesawat Shenzhou 5.

Russia melaksanakan program Intercosmos telah membenarkan banyak orang-orang dari negara-negara sosialis pergi ke luar angkasa. Contohnya Vladimir Remek menjadi orang Czech pertama ke luar angkasa menjalankan roket Russia, Soyuz. Pada 23 Julai 1980, Pham Tuan menjadi orang Vietnam pertama menjadi orang Asia Tenggara ke luar angkasa menggunakan Soyuz 37. Pada 1980, rakyat Kuba bernama Arnaldo Tamayo Méndez menjadi orang keturunan Afrika pertama ke luar angkasa. Sedangkan kelahiran Afrika pertama yang ke luar angkasa ialah Patrick Baudry.

Raksasa gas

Empat raksasa gas dalam Tata Surya dan tepian Matahari, memperlihatkan skala

Raksasa gas adalah planet besar yang tidak terdiri dari bebatuan atau benda padat lainnya. Raksasa gas mungkin memilik inti batu atau besi; dalam kenyataan, diharapkan gas raksasa mungkin memiliki inti tersebut supaya dapat terbentuk; tetapi mayoritas inti masanya dalam bentuk gas (atau gas yang terkompresi dalam bentuk cair). Tidak seperti planet batuan, raksasa gas tidak memiliki permukaan yang didefinisikan dengan jelas. Istilah seperti diameter, area permukaan, isi, suhu permukaan dan kepadatan permukaan mungkin menuju ke lapisan terluar yang tampak dari luar, misal dari Bumi.

Ada empat raksasa gas dalam tata surya kita: Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Mereka juga dikenal sebagai planet Jovian.

Uranus dan Neptunus sering dikatakan oleh ilmuwan di zaman dahulu sebagai sub-kelas terpisah dari planet raksasa, raksasa es atau planet Uranian dikarenakan struktur mereka yang terbentuk dari es dan batu dan gas, yang berbeda dari raksasa gas "tradisional" seperti Jupiter dan Saturnus. Ini dikarenakan proporsi dalam hidrogen dan helium lebih rendah dari planet terakhir yang disebut, mungkin karena jarak mereka yang sangat jauh dari Matahari.

Galaksi Andromeda

Galaksi Andromeda

Galaksi Andromeda dengan nama lain Messier 31, M31, atau NGC 224 adalah salah satu galaksi di luar galaksi Bima Sakti yang dapat dilihat dengan mata telanjang, asalkan dilihat pada malam yang cerah, tanpa bulan dan tanpa polusi cahaya. Strukturnya mirip dengan galaksi Bima Sakti yaitu berbentuk spiral. Jaraknya sekitar 2,5 juta tahun cahaya. Letaknya di langit adalah di belahan langit utara, sekitar 41 derajat di sebelah utara khatulistiwa langit, baik diamati sekitar bulan September, Oktober, November. Dengan mata telanjang, galaksi ini nampak seperti kabut tipis kecil di langit utara, tapi jika diamati dengan teropong yang dapat menampakkan bintang bintang redup di tepian galaksi Andromeda, ternyata ukuran Andromeda bisa lebih dari 7 kali diamter sudut bulan. Galaksi ini berisi sekitar 1 triliun bintang, dan bergerak mendekati Bima Sakti dengan kecepatan sekitar 300 km/detik.

Ursa Mayor

URSA MAYOR

Peta Ursa Mayor
Daftar bintang di Ursa Mayor
Singkatan UMa
Genitif Ursae Majoris
Simbolisme Beruang besar
Asensio rekta 11j 18m 46d
Deklinasi +50° 43′ 16″
Luas area 1280 derajat persegi (ke-3)
Bintang Bayer/Flamsteed 0
Bintang berplanet 0
Bintang terang 6
Bintang dekat 0
Bintang paling terang Dubhe (α UMa) (1.8m)
Bintang terdekat - (- ly, pc)
Obyek Messier 0
Hujan meteor Alpha Ursa Majorids
Leonids-Ursids
Rasi yang berbatasan Draco
Camelopardalis
Lynx
Leo Minor
Leo
Coma Berenices
Canes Venatici
Boötes
Dapat dilihat antara 90° LU dan 30° LS.
Tampak paling jelas pada pukul 21.00 selama bulan April.

Ursa Mayor (bahasa Inggris: ursa major) yang berarti "beruang besar"

Daftar bintang

Bintang-bintang yang berada pada rasi ini adalah :

Nama Kondisi Nama
lain
Asal
bahasa
Arti
ε UMa berkemungkinan memiliki komponen berupa bintang katai coklat Alioth Arab ekor yang berlemak
α UMa
Dubhe, Dubh, Dubb, Thahr al Dub al Akbar, Ak Arab beruang besar
η UMa
Benetnasch, Alkaid, Elkeid Arab gadis yang berkabung
ζ UMa bintang kembar lima, bintang ganda dengan Alcor Mizar, Mizat, Mirza, Mitsar, Vasistha Arab korset
β UMa
Merak, Mirak Arab pinggang sang beruang
γ UMa
Phad, Phecda, Phegda, Phekha, Phacd Arab paha sang beruang
ψ UMa
Ta Tsun China bejana besar
μ UMa variabel semiregular Tania Australis, Alkafzah Australis Arab lompatan kedua (selatan), tulang belakang kedua
ι UMa sistem empat bintang Talitha Borealis, Talita Borealis, Alphikra Borealis Arab lompatan pertama (utara), tulang belakang pertama
θ UMa
Al Haud, Sarir, Sarir Bonet Arab kolam, singgasana (untuk gadis yang berkabung)
δ UMa
Megrez Arab pangkal ekor sang beruang
ο UMa
Muscida Arab moncong sang beruang
λ UMa
Tania Borealis, Alkafzah Borealis Arab lompatan pertama (utara), tulang belakang pertama
ν UMa
Alula Borealis Arab lompatan pertama
κ UMa
Talitha Australis, Al Kaprah, Alphikra Australis Arab lompatan kedua (selatan), tulang belakang kedua
χ UMa
Alkafzah, Alkaphrah, El Koprah Arab tulang belakang
ξ UMa A bintang ganda Alula Australis Arab lompatan kedua
80 UMa bintang ganda dengan Mizar Alcor / Saidak, Suha / Arundhati Arab terbelakang
π2 UMa memiliki planet (b) Muscida Arab moncong sang beruang
π1 UMa
Muscida Arab moncong sang beruang

Observatorium Bosscha

Kubah teleskop Zeiss Besar di Observatorium Bosscha.
Kubah dalam keadaan tertutup.

Observatorium Bosscha merupakan salah satu tempat peneropongan bintang tertua di Indonesia. Observatorium Bosscha berlokasi di Lembang, Jawa Barat, sekitar 15 km di bagian utara Kota Bandung dengan koordinat geografis 107° 36' Bujur Timur dan 6° 49' Lintang Selatan. Tempat ini berdiri di atas tanah seluas 6 hektare, dan berada pada ketinggian 1310 meter di atas permukaan laut atau pada ketinggian 630 m dari plato Bandung. Kode observatorium Persatuan Astronomi Internasional untuk observatorium Bosscha adalah 299.


Sejarah

Observatorium Bosscha (1900-40)

Observatorium Bosscha (dahulu bernama Bosscha Sterrenwacht) dibangun oleh Nederlandsch-Indische Sterrenkundige Vereeniging (NISV) atau Perhimpunan Bintang Hindia Belanda. Pada rapat pertama NISV, diputuskan akan dibangun sebuah observatorium di Indonesia demi memajukan Ilmu Astronomi di Hindia Belanda. Dan di dalam rapat itulah, Karel Albert Rudolf Bosscha, seorang tuan tanah di perkebunan teh Malabar, bersedia menjadi penyandang dana utama dan berjanji akan memberikan bantuan pembelian teropong bintang. Sebagai penghargaan atas jasa K.A.R. Bosscha dalam pembangunan observatorium ini, maka nama Bosscha diabadikan sebagai nama observatorium ini.

Pembangunan observatorium ini sendiri menghabiskan waktu kurang lebih 5 tahun sejak tahun 1923 sampai dengan tahun 1928.

Publikasi internasional pertama Observatorium Bosscha dilakukan pada tahun 1933. Namun kemudian observasi terpaksa dihentikan dikarenakan sedang berkecamuknya Perang Dunia II. Setelah perang usai, dilakukan renovasi besar-besaran pada observatorium ini karena kerusakan akibat perang hingga akhirnya observatorium dapat beroperasi dengan normal kembali.

Kemudian pada tanggal 17 Oktober 1951, NISV menyerahkan observatorium ini kepada pemerintah RI. Setelah Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada tahun 1959, Observatorium Bosscha kemudian menjadi bagian dari ITB. Dan sejak saat itu, Bosscha difungsikan sebagai lembaga penelitian dan pendidikan formal Astronomi di Indonesia.

Fasilitas

Terdapat 5 buah teleskop besar, yaitu:

Teleskop ini biasa digunakan untuk mengamati bintang ganda visual, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, mengamati planet, mengamati oposisi planet Mars, Saturnus, Jupiter, dan untuk mengamati citra detail komet terang serta benda langit lainnya. Teleskop ini mempunyai 2 lensa objektif dengan diameter masing-masing lensa 60 cm, dengan titik api atau fokusnya adalah 10,7 meter.
Teleskop ini biasa digunakan untuk mempelajari struktur galaksi Bima Sakti, mempelajari spektrum bintang, mengamati asteroid, supernova, Nova untuk ditentukan terang dan komposisi kimiawinya, dan untuk memotret objek langit. Diameter lensa 71,12 cm. Diameter lensa koreksi biconcaf-biconfex 50 cm. Titik api/fokus 2,5 meter. Juga dilengkapi dengan prisma pembias dengan sudut prima 6,10, untuk memperoleh spektrum bintang. Dispersi prisma ini pada H-gamma 312A tiap malam. Alat bantu extra-telescope adalah Wedge Sensitometer, untuk menera kehitaman skala terang bintang , dan alat perekam film
Teleskop ini biasa digunakan untuk menera terang bintang, menentukan skala jarak, mengukur fotometri gerhana bintang, mengamati citra kawah bulan, pengamatan matahari, dan untuk mengamati benda langit lainnya. Dilengkapi dengan fotoelektrik-fotometer untuk mendapatkan skala terang bintang dari intensitas cahaya listrik yang di timbulkan. Diameter lensa 37 cm. Titik api atau fokus 7 meter.
Dengan teleskop ini, objek dapat langsung diamati dengan memasukkan data posisi objek tersebut. Kemudian data hasil pengamatan akan dimasukkan ke media penyimpanan data secara langsung. Teropong ini juga dapat digunakan untuk mengukur kuat cahaya bintang serta pengamatan spektrum bintang. Dilengakapi dengan spektograf dan fotoelektrik-fotometer
Teleskop ini biasa digunakan untuk melakukan pengamatan hilal, pengamatan gerhana bulan dan gerhana matahari, dan pemotretan bintik matahari serta pengamatan benda-benda langit lain. Dengan Diameter lensa 13 cm, dan fokus 87 cm

Direktur/kepala

Petugas di observatorium Bosscha di masa Hindia Belanda

Beberapa nama berikut pernah menjabat sebagai direktur/kepala :

  1. 1923 - 1940: Dr. Joan Voûte
  2. 1940 - 1942: Dr. Aernout de Sitter
  3. 1942 - 1946: Prof. Dr. Masashi Miyaji
  4. 1946 - 1949: Prof. Dr. J. Hins
  5. 1949 - 1958: Prof. Dr. Gale Bruno van Albada
  6. 1958 - 1959: Prof. Dr. O. P. Hok dan Santoso Nitisastro (pejabat sementara)
  7. 1959 - 1968: Prof. Dr. The Pik Sin
  8. 1968 - 1999: Prof. Dr. Bambang Hidayat
  9. 1999 - 2004: Dr. Moedji Raharto
  10. 2004 - 2006: Dr. Dhani Herdiwijaya
  11. 2006 - 2010: Dr. Taufiq Hidayat
  12. 2010 - sekarang: Dr. Hakim Luthfi Malasan

[sunting] Kendala yang dihadapi Observatorium Bosscha

Saat ini, kondisi di sekitar Observatorium Bosscha dianggap tidak layak untuk mengadakan pengamatan. Hal ini diakibatkan oleh perkembangan pemukiman di daerah Lembang dan kawasan Bandung Utara yang tumbuh laju pesat sehingga banyak daerah atau kawasan yang dahulunya rimbun ataupun berupa hutan-hutan kecil dan area pepohonan tertutup menjadi area pemukiman, vila ataupun daerah pertanian yang bersifat komersial besar-besaran. Akibatnya banyak intensitas cahaya dari kawasan pemukiman yang menyebabkan terganggunya penelitian atau kegiatan peneropongan yang seharusnya membutuhkan intensitas cahaya lingkungan yang minimal. Sementara itu, kurang tegasnya dinas-dinas terkait seperti pertanahan, agraria dan pemukiman dikatakan cukup memberikan andil dalam hal ini. Dengan demikian observatorium yang pernah dikatakan sebagai observatorium satu-satunya di kawasan khatulistiwa ini menjadi terancam keberadaannya.

Galaksi

Galaksi NGC 4414, spiral galaksi pada rasi bintang Coma Berenices, berdiameter sekitar 17.000 parsec dan berjarak 20 juta parsec.

Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap.[1][2] Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias [γαλαξίας], yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta[3] (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun [4] (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit matahari.

Kemungkinan terdapat lebih dari 100 milyar (1011) galaksi pada alam semesta teramati.[5] Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000 [4] parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec).[6] Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.[7]

Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data observasi menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.

Etimologi

Kata galaksi diturunkan dari istilah bahasa Yunani untuk Milky Way (galaksi kita), galaxias (γαλαξίας), atau kyklos galaktikos. Kata ini berarti "lingkaran susu", sesuai dengan penampakannya di angkasa. Dalam mitologi Yunani, Zeus menempatkan anak laki-lakinya yang dilahirkan oleh manusia biasa, bayi Heracles, pada payudara Hera ketika Hera sedang tidur sehingga bayi tersebut meminum susunya dan karena itu menjadi manusia abadi. Hera terbangun ketika sedang menyusui dan kemudian menyadari ia sedang menyusui bayi yang tak dikenalnya: ia mendorong bayi tersebut dan air susunya menyembur mewarnai langit malam, menghasilkan pita cahaya tipis yang dikenal dalam bahasa Inggris sebagai Milky Way (jalan susu)